Solo, – Kuliner khas Jawa berupa angkringan kini hadir dengan wajah baru Mengusung konsep modern yang memadukan kenyamanan tempat, teknologi digital, dan tetap mempertahankan cita rasa khas angkringan tradisional. Angkringan mbah Mo merupakan suatu angkringan yang menerapkan model dan suasana yang modern. Yang berlokasi di sekitaran jalan Gemolong-karanggede tepatnya di belakang polantas kecamatan Gemolong.
Dengan desain minimalis industrial dan pencahayaan hangat, angkringan ini dilengkapi fasilitas Wi-Fi, sistem pemesanan digital lewat beberapa aplikasi, serta pembayaran non-tunai, ada juga tambahan fasilitas lainnya seperti live musik, meja dan kursi untuk tempat bersantai customer dan juga billiard untuk refreshing. Meski begitu, menu seperti nasi kucing, sate usus, tempe bacem, jahe gepuk dan teh hangat masih menjadi andalan.
“Konsep ini kami rancang agar bisa menjangkau anak muda yang butuh tempat nongkrong nyaman tanpa meninggalkan unsur lokal,” ujar gunawan selaku janggelan atau barista di angkringan mbah mo.
Angkringan ini termasuk angkringan modern dengan harga yang masih dapat dijangkau untuk kalangan sekitar, harganya bervariasi mulai dari Rp2.000 – Rp20.000 saja. Ada berbagi menu di angkringan mbah mo baik dari minuman dan makananya seperti nasi kucing, sate-satean, baceman, berbagai macam gorengan dan makanan modern seperti chiken garden blue dan ayam geprek. Untuk minumannya seperti minuman pada angkringan biasaanya seperti es teh, teh anget, es jeruk, jeruk anget, jahe gepuk untuk minuman modernnya ada seperti es kopi susu gula aren, es kopi huzle nut dan v sixty.
“kita, walaupun menerapkan konsep yang modern tetap untuk harga akan disesuaikan dan dapat dijangkau dengan lingkungan sekitar, agar tempat mendapatkan suasana angkringan tradisonal,” ujar gunawan selaku janggelan atau barista di angkringan mbah mo.
Dengan menerapkan konsep modern seperti ini, angkringan mbah mo dapat dijadikan salah satu tempat untuk berkumpul atau sebagai tempat untuk mengerjakan tugas dengan suasana santai didalamnya.