1, My Address, My Street, New York City, NY, USA
contact@domain.com
Dua Taman Bersejarah di Balekambang Solo, Warisan untuk Putri Raja
Home » Sosial & Budaya  »  Dua Taman Bersejarah di Balekambang Solo, Warisan untuk Putri Raja
Partini Tuin

Solo – Taman Balekambang di Kota Solo, Jawa Tengah, menyimpan banyak cerita bersejarah. Berlokasi di Jalan Balekambang, taman ini dulunya merupakan tempat bersantai keluarga bangsawan serta istana para Mangkunegara. Suasana sejuk dan asri menjadikan taman ini sebagai destinasi yang cocok untuk rekreasi keluarga.

Taman Balekambang dibangun sekitar tahun 1921 oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro VII. Sebagai bentuk kasih sayang, taman ini dihadiahkan untuk kedua putrinya, yaitu GRAy Partini Hussein Djayaningrat dan GRAy Partinah Soekanta. Dari kedua nama itulah, lahir dua bagian taman yang kini dikenal dengan sebutan Taman Partini Tuin dan Partinah Bosch.

“Dua taman ini diambil dari nama putri KGPAA Mangkunegoro VII, sehingga dijadikan dua taman di Balekambang ini,” jelas Agus, pengelola wisata Taman Balekambang.

Taman Partini Tuin, yang dahulu merupakan sebuah kolam untuk latihan renang pasukan elit kerajaan, dinamakan sebagai penghormatan kepada GRAy Partini. Sementara Partinah Bosch diambil dari nama GRAy Partinah, yang dikenal menyukai suasana rindang, bunga-bunga, dan burung merpati. Di area ini juga terdapat hewan kera.

Partinah Bosch

Daya tarik utama Taman Balekambang adalah air mancur menari yang menghiasi kolam Partini pada malam hari. Selain menyuguhkan keindahan, taman ini juga menawarkan beragam aktivitas edukatif dan rekreatif yang cocok untuk semua anggota keluarga.

Buka setiap hari, Senin-Jumat pukul 10.00-16.00 WIB, Sabtu- Minggu pukul 09.00-17.00 WIB, pengunjung cukup membayar tiket masuk seharga Rp 5.000.

Secara etimologi, nama “Balekambang” berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu "bale" yang berarti bangunan/balai, dan "kambang" yang berarti mengambang. Hal ini merujuk pada bangunan di atas kolam yang menjadi ciri khas taman tersebut.

Taman Balekambang Solo menjadi contoh nyata bagaimana ruang publik tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, namun juga menjadi jantung kehidupan sosial, budaya, dan edukasi sebuah kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *