
Solo – Pasar Triwindu yang terkenal sebagai pusat barang antik dan tradisional, menyimpan banyak cerita menarik dari para pedagangnya. Salah satunya bernama Sari(35), seorang penjual kebaya yang telah merintis usahanya selama empat tahun sejak tahun 2021. Sari tinggal di daerah Gading, Solo, menjalankan kios dengan nama “Maya Antik” atau dikenal juga sebagai “Surganya Kebaya”. Di kiosnya menjual berbagai jenis kebaya, kain jarik, selendang, hingga aksesori seperti obi dan belt. Barang dagangannya dipasarkan secara online melalui Instagram, namun tidak tersedia di platform e-commerce seperti Shopee. Pemesanan hanya bisa dilakukan lewat WhatsApp.
Pasar ini berada di kawasan Ngarsopuro, yang dapat diakses dengan mudah dari Jalan Slamet Riyadi, jalan utama di Kota Solo dan terletak di Jl. Gatot Subroto, Keprabon, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat( 30/05/2025 ).
Usaha kebaya ini ternyata merupakan bagian dari usaha keluarga. Dahulu, ibu dari Sari yang merupakan kakak dari pemilik kios saat ini, membuka usaha ini dan membagikan kios kepada anak-anaknya untuk dikelola secara mandiri. Kini, selain Sari, keluarganya juga aktif di bidang ini, termasuk suaminya yang mengantarnya ke pasar menggunakan mobil setiap hari.
Sebagai seorang ibu dari empat anak, Sari tetap aktif menjajakan dagangannya. Dua anaknya seorang mahasiswa di Bogor dan satu lainnya duduk di bangku SD Gunadarma, sedangkan si bungsu masih berusia 4 tahun.
Produk yang dijualnya sebagian besar merupakan hasil produksi sendiri, meski ada juga koleksi lama yang dijual kembali. Untuk kebaya, Sari membuatnya sendiri tanpa bahan impor.
Harga kebaya bervariasi, mulai dari Rp50.000 - Rp100.000 ke atas, tergantung jenis dan kualitasnya. Produk antik bahkan bisa mencapai harga jutaan rupiah.
Menurut Sari, kebaya menjadi produk yang paling laris. Meskipun ada opsi penyewaan pakaian, kebanyakan pelanggan memilih membeli karena lebih praktis. Pasarnya pun beragam, dari anak muda, orang tua, hingga wisatawan mancanegara yang sering datang ke kiosnya.
Kios ini mulai buka dari jam 09.00 WIB -17.00 WIB. Penghasilan dari kios ini bisa mencapai sekitar Rp500.000 per hari.
Lebih dari sekadar usaha, Sari merasa bahwa menjual kebaya adalah salah satu cara untuk melestarikan budaya. Menurutnya, kebaya itu tradisi yang dulunya sudah punah, bisa dilestarikan lagi. Sekarang juga mulai tren lagi, apalagi banyak anak muda suka kebaya modern.