
Karanganyar – Pertunjukan wayang kulit dengan lakon Sumilaking Pedhut Wiratha digelar di Gedung Kebudayaan Karanganyar dalam rangkaian acara budaya yang berlangsung mulai 26 Juni - 10 Juli 2025. Karanganyar Go Market menjadi bagian dari gelar budaya yang turut diramaikan oleh pasar malam, bazar fashion dan thrifting, serta bazar kuliner.
Dalang muda Anggit Laras Prabowo, S.Sn., M.Sn., asal Jumantono, Karanganyar, menjelaskan bahwa lakon Sumilaking Pedhut Wiratha mengisahkan tentang negara Wiratha yang tengah dilanda malapetaka besar yang mengancam tatanan negara. Dalam kondisi genting tersebut, munculah para penyelamat, yakni para Pandawa yang menjelma dalam penyamaran demi menyelamatkan negeri tanpa terdeteksi.
“Pendawa saat itu masih dalam masa hukuman dari Kurawa, sehingga mereka menyamar dan membantu secara diam-diam. Sosok Werkudoro, yang juga dikenal dengan nama samaran Jagal abilowo, menjadi tokoh sentral dalam membebaskan negara Wiratha,” ungkap Anggit.
Pertunjukan wayang ini merupakan bagian dari inisiatif budaya yang didukung oleh anggota DPRD Provinsi, Aji Sumanto, bekerja sama dengan komunitas budaya dan penyelenggara lokal seperti Go Market. Selain itu, pagelaran ini juga dihadirkan langsung oleh Bupati Karanganyar sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.
Menariknya, seluruh masyarakat dapat menyaksikan pertunjukan wayang ini secara gratis tanpa dikenakan tarif, sebagai wujud apresiasi terhadap seni tradisional yang bisa dinikmati semua kalangan.
“Total anggota yang terlibat dalam pagelaran ini sekitar 70 orang, terdiri dari 35 orang muda dan sisanya dari kelompok senior. Meskipun persiapan dilakukan secara mendadak, karena para pengisi acara sudah profesional, mereka mampu tampil dengan baik,” tambah Anggit.
Pagelaran wayang kulit digelar mulai pukul 21.00-03.00 WIB dini hari. Selain menghibur, pertunjukan ini juga mengandung pesan moral yang relevan dengan kondisi bangsa saat ini.
“Pesan moralnya adalah agar kita bisa menjadi pahlawan bagi negara sendiri. Jangan hanya bertanya apa yang telah negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan untuk negara,” pungkas Anggit.
Rangkaian acara ini menjadi bukti nyata bahwa kesenian tradisional masih mampu menarik minat masyarakat luas, apalagi jika dikemas dengan hiburan kekinian seperti bazar dan pasar malam yang menyasar berbagai kalangan.