
Hangrumat lan hanggelar kabudayan ing masyarakat Jawi. Salah satu warisan budaya Jawa yang tidak lekang oleh waktu, wayang Sriwedari. Wayang orang merupakan pentas kesenian yang sudah cukup langka untuk saat ini. Gedung wayang orang Sriwedari, Solo, menjadi salah satu tempat yang masih mementaskan nya setiap malam dengan lakon yang berbeda setiap hari nya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terlebih lokasinya tepat berada dikota Solo. Para penonton bisa menikmati pertunjukan yang merupakan perpaduan seni tari, drama, dan karawitan hingga sastra yang berdurasi 90 menit.
Dibalik panggung kesenian dihadapan pengunjung, ada cerita dibalik layarnya. Wayang orang Sriwedari ada sejak tahun 1.910 yang artinya sudah 115 tahun.
Pengelola wayang orang Sriwedari, Didik Wibowo, mengatakan group ini awalnya menggelar pementasan hanya di Kraton kasunanan Surakarta, lalu sang raja memberi perintah agar para pemain wayang ditempatkan di Taman Sriwedari.
Total anggota wayang orang Sriwedari berjumlah 68 orang, dengan rincian 32 pemain wayang, 19 pemain karawitan, dan 19 kru. Diantara 68 orang itu, 9 diantaranya berstatus ASN dan lainnya berstatus kontrak. Semua biaya akomodasi ditanggung pemerintah, adapun hasil penjualan tiket seharga 20 Ribu Rupiah per orang akan disetorkan ke pemerintah kota Solo.
Pementasan wayang orang Sriwedari memiliki lakon yang berbeda setiap harinya. Pada hari Senin, 19 Mei 2025 pentas wayang orang ini membawa lakon Warih Tunjung Seta yang menceritakan tentang pewarisan ajian Narantaka dari Arya Seta kepada Gatutkaca. Arya Seta, putra Matsyapati raja Kerajaan Wirata, dikenal gagah dan kuat dalam peperangan serta memiliki ilmu sakti Narantaka. Ajian ini kemudian diwariskan kepada Gatutkaca yang merupakan putra Bima dan menjadi murid Arya Seta.
Pertunjukan wayang orang yang digelar setiap hari Senin hingga Sabtu bertempat di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari. Mulai dari harga Rp20.000 para pengunjung lokal dan Rp 50.000 untuk wisatawan mancanegara. Dengan tarif yang terjangkau, penonton sudah dapat menikmati pergelaran budaya di kota Solo ini. Berdiri sejak tahun 1910 di Kota Solo, Wayang Orang Sriwedari menjadi salah satu tradisi yang masih terjaga hingga saat ini.