1, My Address, My Street, New York City, NY, USA
contact@domain.com
Wisata Murah Tapi Kaya Budaya? Taman Sriwedari Jawabannya!
Home » Wisata  »  Wisata Edukasi  »  Wisata  »  Wisata Murah Tapi Kaya Budaya? Taman Sriwedari Jawabannya!

Taman Sriwedari masih menjadi destinasi wisata budaya dan sejarah yang menarik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Taman ini berlokasi di Jl. Slamet Riyadi No.275, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57141, Minggu( 22/06/2025).

Salah satu petugas keamanan disana bernama Agus, yang terlah bertugas selama hampir 14 tahun, membagikan pengalamannya menjaga kawasan ini. Agus(43), yang tinggal di daerah Manahan, Depok, menceritakan bahwa ia bekerja sebagai penjaga keamanan Taman Sriwedari dengan sistem shift. “Kita kan ada 3 shift, jadi istilahnya nanti 8 jam. Satu shift 2 orang, saya biasanya dari rumah jam setengah tujuh, sampai sini kira-kira jam tujuh sampai jam tiga sore,” ujar Agus.

Menurut Agus, Taman Sriwedari ramai dikunjungi terutama pada sore hari, tanggal merah, dan akhir pekan. Selain masyarakat lokal, wisatawan dari luar daerah pun kerap datang untuk menikmati keindahan taman serta atraksi budayanya. “Di sini kan ada Radya Pustaka, Museum Keris, juga Gedung Wayang Orang ini jadi satu. Yang menjaga lingkup ini kita semua, para penjaga muter, jadi setiap gerbang-gerbang itu ada penjaganya semua. Kan luas banget sini,” ujarnya

Salah satu daya tarik utama Taman Sriwedari adalah pertunjukan budaya seperti Ketoprak yang rutin digelar setiap Minggu malam dan Wayang Orang yang tampil setiap hari Senin sampai Sabtu. “Semua pertunjukan dimulai dari jam setengah 8 selesai sampai sekitar pukul 10 sampai 11 malam, tergantung lakonnya,” tambah Agus.

Untuk menikmati pertunjukan Wayang Orang, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp10.000. Sedangkan untuk memasuki kawasan taman, pengunjung hanya dikenakan biaya parkir saja, kecuali jika hendak menonton pertunjukan di Gedung Wayang Orang, Museum Keris, atau Radya Pustaka.

Selain pertunjukan budaya, pengunjung juga dapat melihat satwa rusa yang menjadi salah satu daya tarik tambahan di taman ini. Hewan-hewan tersebut diberi makan setiap hari oleh petugas dinas. “Kalau pengunjung ingin membeli pakan, bisa juga membelinya dari pedagang sekitar taman,” kata Agus.

Taman Sriwedari dulunya juga memiliki sejarah panjang. Dulu, area ini merupakan bagian dari Tanah Keputren Keraton yang diperuntukkan bagi anak-anak para raja. Kini, taman ini dikelola oleh Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Pariwisata. “Kalau pemiliknya resmi adalah Pemkot Surakarta, pengelolanya Dinas Pariwisata, saat ini kepala dinasnya bernama Atyo Widyandoko,” jelas Agus.

Dalam perkembangannya, kawasan Taman Sriwedari kini semakin ramai setelah sebelumnya sempat tertutup akibat sengketa lahan. “Dulu area sini kayak hutan belantara, rumput semua. Sekarang setelah diselesaikan dengan pihak waris dan pemerintah, area ini sudah mulai ramai dan dibuka total,” jelas Agus.

Meski demikian, Agus berharap masih ada pembenahan agar Taman Sriwedari bisa lebih tertata dan nyaman bagi pengunjung. “Perlu renovasi total, terutama penataan parkir dan pedagang sekitar. Supaya pengunjung enak melihatnya. Area parkir harus jelas, mana area kuliner, mana area parkir,” usulnya.

Selain wisata budaya dan sejarah, masyarakat sekitar juga terkadang memanfaatkan area kolam untuk lomba memancing yang sifatnya swadaya. “Dulu dikasih ikan nila untuk umum. Dulu kan orang kampung sekitar sini istilahnya iseng gitu untuk lomba,” katanya.

Keunikan Taman Sriwedari dibandingkan taman-taman lain di Solo terletak pada kekayaan budaya yang masih terus dilestarikan, seperti pertunjukan Ketoprak, Wayang Orang, dan koleksi di Museum Keris serta Radya Pustaka. “Yang membedakan Sriwedari ya itu budayanya yang masih terjaga,” tutup Agus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *